Untuk semangat dipagi hari, tampak keseharian yang sudah menjadi rutinitasnya sehari hari.
Menyapu seluruh sisi-sisi sekolah, membersihkan kaca, menyapu halaman, atau mungkin mengisi kolam sekolah yang rupanya sudah tidak tampak seperti kolam ikan. Dirayuhnya sapu itu dengan semangat yang terkadang harus diberikan segala pengertian oleh orang lain yang memerintahkannya.
Mungkin sudah umur atau memang semangat hidupnya sudah mulai tidak menyala lagi, dikarenakan sang Istri sudah meninggal dunia, penyemangat nya hilang sehingga terkadang sering saya lihat melamun atau termangu entah apa yang dipikirkannya. Terkadang kasihan juga melihatnya, dari tangan dan seluruh tubuhnya sudah mulai tampak kurus sehingga kekuatannya beda dari yang dulu.
Lihat saja senyumnya yang sudah tidak sumrirngah lagi sepertinya dia malas untuk melakukan aktivitas pagi ini, mata nya yang terkadang sayu atau mungkin hatinya yang bingung untuk melakukan apa, karena begitu banyak yang dipikirkannya, mulai dari ocehan teman sejawat yang terkadang membuatnya "menggerutu".
Semoga semangatnya bisa tumbuh kembali seperti dulu, atau mungkin bisa menemukan hati nya yang sudah hilang, atau mungkin juga diberikan sedikit eksistensi diri yang harus dihargai dari seisi penunggu "rumah", yang terkadang suka tidak melihat hasil kerja yang dikerjakannya, ironis memang terlebih apa yang dilakukannya selalu saja kurang maksimal.
Semoga saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar